Kajian BI

20/10/2010 06:20

NAMA       : ACHMAD NURUL MUBIN

NIM           : 292008018

KELAS      : E

TUGAS KAJIAN BAHASA INDONESIA SD

1.        Jelaskan melalui contoh perbedaan antara cara belajar berbahasa anak yang secara nature dan secara nuture!

Jawab:

·           Cara belajar nature :

Misal seorang anak kecil yang belum mengerti bahasa dan berasal dari Jakarta yang menggunakan bahasa indonesia suatu saat dia menghilang dan ternyata dia hidup dan dibesarkan di desa terpencil yang menggunakan bahasa jawa, karena dia besar dilingkungan tersebut maka dia pasti berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan tersebut dengan tidak sadar dia belajar dan menggunakan bahasa jawa pula, sehingga bahasa pertama yang dia mengerti adalah bahasa jawa.

·           Cara belajar nuture :

Dalam kasus diatas jika anak tersebut sudah memasuki usia sekolah dan dia disekolahkan oleh orang yang mengasuhnya, di sekolah pasti dia belajar bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pengantar di sekolahnya, ini sangat membantu jika suatu saat dia bertemu dengan orang tua kandungnya yang hanya bisa menggunakan bahasa Indonesia.

Kesimpulan :

·           Cara belajar nature merupakan proses penguasaan bahasa secara alami yang dilakukan oleh anak pada waktu dia belajar bahasa di rumah maupun lingkungan sekitar tanpa yang mengajari secara formal, mempelajari bahasa ibu.

·           Cara belajar nuture dilakukan secara sadar, kompetensi merupakan modal untuk menggunakan bahasa yang dipelajari, Merujuk akan tuntutan edukatif (pembelajaran).

2.    Jelaskan melalui contoh perbedaan antara strategi belajar anak yang melalui proses meniru, bermain, dan menyederhanakan bahasa!

Jawab:

·           Strategi belajar melalui proses meniru

Anak paling mudah belajar adalah dengan meniru segala sesuatu yang dilakukan orang lain karena mereka mengalami langsung. Dalam hal ini adalah meniru bahasa yang biasa diucapkan atau didengar orang lain.

Contoh :

Misal seorang ibu memberi makan anaknya, saat makanan masuk kedalam mulut biasanya ibu tersebut menngucapkan “ a em “ nah ini akan diingat anaknya maka bila saat anak tersebut minta makan maka dia akan bilang “  a em “ yang menandakan bahwa anak itu minta makan.

 

·       Strategi belajar anak melalui proses bermain

Contoh :

Karakter belajar anak adalah bermain sambil belajar, misal dalam permainan petak umpet disana ada aba-aba “ ayo sembunyi, lari “ dan sebagainya nah disitu anak belajar menyampaikan kalimat perintah

.

·      Strategi  belajar anak melalui proses menyederhanakan bahasa

Sering kali anak menyederhanakan perkataan orang dewasa. Seperti menghilangkan beberapa fonem. penyederhanaan ini disebabkan oleh memory span yang terbatas, kemampuan representasi yang terbatas, kepandaian artikulasi yang terbatas.

Contoh:

Misalkan kata “ pergi “ karena artikulasi anak tersebut belum baik maka dia mengatakan “ pegi “ , dan sebagainya.

3.      Jelaskan dengan memberikan contoh-contoh bahwa pada hakekatnya kemampuan berbahasa anak itu berjalan seiring dengan perkembangan fisik, mental, intelektual, dan sosialnya!

·       Perkembangan fisik

Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik ikut mempengaruhi kemampuan bahasanya sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Seperti pada awalnya, bayi hanya mampu mengeluarkan suara yaitu tangisan. hal tersebut orang mengatakan bahwa bila yang baru lahir menangis, menandakan bahwa bayi tersebut merasa lapar, takut, atau bosan. Pada tahun pertama sejak kelahiran bayi juga mulai mulai menoceh, bermain dengan bunyi seperti halnya bermain dengan jari-jari tangan dan jari-jari kakinya.  Namun seiring bertambahnya usia anak sudah mulai bisa  mengucapkan suku kata dan menggandakan rangkaian kata seperti “papapa” atau “mamama”. seiring perkembangan fisik anak mulai bisa merangkak atau berjalan, mereka bisa bahasa sederhana yang mudah dipahami. Anak mulai mengkombinasikan dua kata. Anak mulai dapat mengucapkan “Ma, mimik” yang berarti “Mama saya minta minum”. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.

·      Perkembangan mental

Untuk dapat mengungkapkan sesuatu seorang anak perlu memiliki keberanian mental. Dengan dememikian anak yang tidak sehat mentalnya tidak dapat mengembangkan potensi bahasa dengan baik. Bahkan, mungkin sama sekali potensi itu tidak dapat difungsikan. Perkembangan mental anak adalah faktor penentu dalam proses pemerolehan bahasa

·       Perkembangan intelektual

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.

Contoh:

antara orang yang tidak pendidikan dan orang yang berpendidikan kempuan berkomunikasi/ berbahasa sangat beda dari cara penyusunan bahasa, pengetahuan dan pola berfikirnya.Karena kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak dalam berbahasa.

·       Perkembangan sosial

Seorang anak dapat memperoleh bahasa dilingkungan bermain, di sekolah dan sebagainya. Sehubungan dengan hal itu, maka anak memerlukan orang lain, anak memerlukan contoh atau model berbahasa, respon dan tanggapan, serta teman untuk berlatih dan beruji coba dalam belajar bahasa dalam konteks yang sesungguhnya. Dengan demikian, lingkungan sosial merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pemerolehan bahasa anak.

4.        Apa yang dimaksud perkembangan secara horizontal dan vertical dalam perkembangan bahasa anak itu? Jelaskan dengan memberikan contoh-contohnya!

·      Perkembangan horizontal merupakan perkembangan penambahan makna kata dimana anak semakin mampu memahami dan dapat menggunakan suatu kata dengan nuansa makna yang agak berbeda secara tepat.

Contoh : Andi dipukulli dengan kayu

        Kata “pukul” mendapat imbuhan di-i mempunyai makna berbuat diulang-ulang

·      Perkembangan secara vertical merupakan penambahan jumlah kata yang dapat dipahami dan digunakan dengan tepat.

Contoh : Andi tadi berobat di rumah sakit

              Kata berobat  merupakan penambahan kata dari bidang kesehatan 

5.      Jelaskan dengan memberi contoh fungsi bahasa yang interaksional dan heuristik!

·           Fungsi bahasa yang interaksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi/ berkomunikasi dengan orang lain

Contoh :          “Selamat siang, Bu

“Cepat, kembalikan tas saya!”.

·           Fungsi bahasa yang heuristik, menggunakan bahasa untuk mencari ilmu pengetahuan saat belajar dan berbicara dalam kelompok kecil. Fungsi heuristik seringkali disampaikan dalam bentuk pertanyaan yang menuntu jawaban. Secara khusus anak-anak memanfaatkan penggunaan fungsi heuristik ini dalam aneka pertanyaan “mengapa?” yang tidak putus-putusnya mengenai dunia sekeliling, alam sekitar mereka. penyelidikan rasa ingin tahu, merupakan suatu metode untuk heuristik untuk memperoleh representasi-representasi realitas dari orang lain.

Misalnya kalimat :       “ Mengapa air ini panas ? “

“Mengapa saya mengantuk?”

“ Mengapa kuda itu berlari?”

 

 

 

 

Sumber :

Harjono, Nyoto, Philipus Pirenomulyo. 2009. Kajian Bahasa Indonesia. Salatiga. Widya Sari Press

Buku Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia

http// bahasa.anak.com

 

 

Back

Search site

© 2010 All rights reserved.